PERTANYAAN:
1. Pilihlah
3 pemimpin di daerah anda.
2. Jelaskan
bagaimana dia mendapatkan posisi tersebut?
3. Bagaimana
dia menggunakan kekuasaannya?
4. Berilah
penilaian di posisi berapakah dia mengkahiri jabatannya?
5. Apakah
pemimpin daerah anda seorang negarawan atau politisi?
JAWABAN:
1. Daftar
3 Bupati Kabupaten Magetan
No.
|
Nama
|
Masa Jabatan
|
1.
|
Raden Tumenggung Yosonegoro
|
1675-1703
|
2.
|
M.
Machmud Notonindito
|
1952-1960
|
3.
|
Drs.
H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM
|
2008-2013,
2013-2018
|
2. Bupati
Magetan dalam Memperoleh Posisinya.
A.
Raden
Tumenggung Yosonegoro (R.T. Yosonegoro), adalah Bupati
Magetan yang pertama dan menjabat dari tahun 1675-1703. R.T. Yosonegoro
diwisuda sebagai penguasa wilayah Magetan pada tanggal 12 Oktober 1675
sekaligus tanggal tersebut menjadi tanggal lahir resmi Kabupaten Magetan. R.T.
Tumenggung Yososnegoro lahir dengan nama kecil Basah Bibit atau Basah
Gondokusumo yang merupakan cucu dari Ki Ageng Mageti yaitu seorang yang
memimpin pelaksanaan Babad Hutan di Gunung Lawu. Kemudian Ki ageng Mageti
memberikan seluruh tanah miliknya kepada Basah Suryaningrat yaitu sesepuh dari
Keraton Mataram. Setelah Basah Suryaningrat menerima persembahan tanah dari Ki
Ageng Mageti itu sekaligus mewisuda cucunya yaitu Basah Gondokusumo menjadi
penguasa tempat baru itu dengan gelar Yosonegoro yang kemudian dikenal dengan
Bupati Yosonegoro.
B.
M.
Machmud Notonindito, adalah Bupati Magetan yang menjabat dari
tahun 1952 sampai 1960 menggantikan bupati sebelumnya yaitu Mas Siraturahmi
yang diangkat sebagai residen di Bondowoso. M. Machmud Notonindito sebelumnya
yaitu menjabat sebagai Sekretaris Karesidenan Madiun dan dilantik sebagai
Bupati Magetan pada tanggal 1 Agustus 1952.
C.
Drs.
H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM, adalah Bupati magetan yang
menjabat selama dua periode yakni periode pertama yaitu pada tahun 2008-2013
dan periode kedua yakni pada tahun 2013-2018. Beliau dilantik pada 23 Juli
2013. Ia bersama pasangannya Samsi berhasil memenangkan pilkada Magetan 2013
setelah mengalahkan pasangan Nanik Karsini-Sugih Pramono dan pasangan Djoko
Prabowo-Hartoto.
3. Bupati
Magetan dalam menggunakan kekuasaannya.
·
Kabupaten Magetan dibawah
pimpinan Bupati Yosonegoro mengalami
kehidupan yang tenang, semakin lama semakin ramai dan berkembang. Beliau sangat
bijaksana dan berpandangan jauh. Mataram sebagai tanah kelahirannya tidak rela
dijajah oleh kompeni Belanda. Beliau banyak mencurahkan perhatiannya pada
kesejahteraan rakyat dan keamanan daerah Magetan. Beberapa tahun kemudian
Magetan dilanda bencana alam kekurangan bahan makanan. Sehingga banyak timbul
perampokan-perampokan. Kerena meluasnya berandal yang sulit diatasi, maka beliau
memberanikan diri mohon bantuan ke pusat pemerintahan Mataram. Dari bantuan
Mataram ini akhirnya situasi bisa diatasi dan keamanan daerah pulih kembali.
Tidak lama kemudian beliau wafat, beliau beserta istrinya dimakamkan di makam
Setono Gedong di desa Tambran Kecamatan Magetan.
·
Pembangunan di Magetan yang dapat
dilaksanakan sejak tahun 1950 antara lain perbaikan jembatan dan gedung-gedung
penting yang dibumi hanguskan pada saat agresi Belanda. Pasar kota Magetan
selesai dibangun pada tahun 1951. Pada permulaan tahun 1952 yaitu awal mula
dipimpinnya Bupati M. Machmud
Notonindito dimulai pembangunan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan
yang meliputi kantor Otonom, PUK, Kantor Pamong Praja, dilengkapi dengan ruang
sidang DPRD, kantor Bupati Kepala Daerah dan kantor DPD. Setelah peristiwa
G30S/PKI pada tahun 1965, Pemerintah Kabupaten Magetan segera melakukan
penyuluhan dan penerangan kepada seluruh penduduk sampai ke pelosok desa. Ini
bertujuan untuk menciptakan stabilitas dan rehabilitas pasca pemberontakan.
·
Drs.
H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM, dinilai
sebagai bupati yang sukses karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten
Magetan pada 2009-2010 lebih tinggi dari pada IPM Kabupaten Pacitan, Ponorogo,
Madiun, Ngawi bahkan Provinsi Jawa Timur. Dalam era kepemimpinannya tidak ada
pembangunan fisik besar seperti masa Bupati Magetan sebelumnya, karena lebih
menekankan kepada pemberdayaan masyarakat, pelayanan dasar, penanggulangan
kemiskinan, mengurangi pengangguran, pendampingan dan sebagainya sesuai visi,
misi dan program yang disampaikan ketika mencalonkan diri sebagai Kepala
Daerah.
Selain itu dia mendapat gelar Kanjeng Raden Arya (KRA) dari keraton Solo karena pengembangan seni budaya di Kabupaten Magetan terus meningkat di bawah pimpinannya. Banyaknya pagelaran seni budaya di Kabupaten Magetan menjadi salah satu faktor kriteria untuk mendapatkan gelar tersebut. Gelar seni budaya di Kabupaten Magetan itu salah satunya dapat dilihat dalam acara Sambang Desa yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
Selain itu dia mendapat gelar Kanjeng Raden Arya (KRA) dari keraton Solo karena pengembangan seni budaya di Kabupaten Magetan terus meningkat di bawah pimpinannya. Banyaknya pagelaran seni budaya di Kabupaten Magetan menjadi salah satu faktor kriteria untuk mendapatkan gelar tersebut. Gelar seni budaya di Kabupaten Magetan itu salah satunya dapat dilihat dalam acara Sambang Desa yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
4. Level
Kepemimpinan Bupati saat mengakhiri masa jabatannya.
Dari pembahasan diatas, maka ketiga Bupati
yang pernah menjabat di Kabupaten Magetan ini mengakhiri masa jabatan mereka di
tingkat/level ketiga yaitu Production
(Menghasilkan), karena ketiga Bupati tersebut pada masa kepemimpinannya memilik prestasi dan
kredibilitas yang telah diperbuat untuk daerahnya. Dan juga dapat dilihat pula
hasil output dari program-program yang telah mereka kerjakan
.
5. Pemimpin
Daerah Anda Negarawan atau Politisi.
No
|
Nama
|
Negarawan/Politisi
|
Alasan
|
1.
|
Raden Tumenggung Yosonegoro (R.T.
Yosonegoro)
|
Negarawan
|
Beliau menjadi Bupati pertama Kabupaten
Magetan karena diwisuda oleh kakeknya Basah Suryaningrat yaitu sesepuh
keraton Mataram setelah menerima sebidang tanah yang diberikan Ki Ageng
Mageti yang kemudian tanah baru tersebut di beri nama Magetan. Jadi bisa
dikatakan beliau ini sebagai Bapak pendiri Kota Magetan.
|
2.
|
M. Machmud Notonindito
|
Politisi
|
Beliau menjabat sebagai Bupati Magetan
karena menggantikan Bupati yang sebelumnya yang diangkat sebagai residen di
Bondowoso. Dari background sebelumnya, beliau juga aktif di pemerintahan
sebagai Sekretaris Karesidenan Madiun.
|
3.
|
Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM
|
Politisi
|
Beliau memenangkan pilkada Tahun 2008
kemudian pada tahun 2013 beliau juga memenangkan pilkada untuk periode
berikutnya dengan partai pengusungnya. Kemudian pada tahun 2018 istri beliau
Nanik Endang Rusmiati, S. Pd, M. Pd menjadi Wakil Bupati terpilih bersama
pasangannya yaitu Dr. Drs. Suprawoto, SH, M. Si dengan parta pengusungnya
yaitu Partai Demokrat, PPP, dan Partai Hanura.
|
SUMBER REFERNSI