Sabtu, 26 Oktober 2019

Kepemimpinan Pemerintahan-Tugas 3


PERTANYAAN:
1.      Pilihlah 3 pemimpin di daerah anda.
2.      Jelaskan bagaimana dia mendapatkan posisi tersebut?
3.      Bagaimana dia menggunakan kekuasaannya?
4.      Berilah penilaian di posisi berapakah dia mengkahiri jabatannya?
5.      Apakah pemimpin daerah anda seorang negarawan atau politisi?
JAWABAN:
1.      Daftar 3 Bupati Kabupaten Magetan

No.
Nama
Masa Jabatan
1.       
Raden Tumenggung Yosonegoro
1675-1703
2.       
M. Machmud Notonindito
1952-1960
3.       
Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM
2008-2013, 2013-2018

2.      Bupati Magetan dalam Memperoleh Posisinya.
A.    Raden Tumenggung Yosonegoro (R.T. Yosonegoro), adalah Bupati Magetan yang pertama dan menjabat dari tahun 1675-1703. R.T. Yosonegoro diwisuda sebagai penguasa wilayah Magetan pada tanggal 12 Oktober 1675 sekaligus tanggal tersebut menjadi tanggal lahir resmi Kabupaten Magetan. R.T. Tumenggung Yososnegoro lahir dengan nama kecil Basah Bibit atau Basah Gondokusumo yang merupakan cucu dari Ki Ageng Mageti yaitu seorang yang memimpin pelaksanaan Babad Hutan di Gunung Lawu. Kemudian Ki ageng Mageti memberikan seluruh tanah miliknya kepada Basah Suryaningrat yaitu sesepuh dari Keraton Mataram. Setelah Basah Suryaningrat menerima persembahan tanah dari Ki Ageng Mageti itu sekaligus mewisuda cucunya yaitu Basah Gondokusumo menjadi penguasa tempat baru itu dengan gelar Yosonegoro yang kemudian dikenal dengan Bupati Yosonegoro.
B.     M. Machmud Notonindito, adalah Bupati Magetan yang menjabat dari tahun 1952 sampai 1960 menggantikan bupati sebelumnya yaitu Mas Siraturahmi yang diangkat sebagai residen di Bondowoso. M. Machmud Notonindito sebelumnya yaitu menjabat sebagai Sekretaris Karesidenan Madiun dan dilantik sebagai Bupati Magetan pada tanggal 1 Agustus 1952.
C.    Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM, adalah Bupati magetan yang menjabat selama dua periode yakni periode pertama yaitu pada tahun 2008-2013 dan periode kedua yakni pada tahun 2013-2018. Beliau dilantik pada 23 Juli 2013. Ia bersama pasangannya Samsi berhasil memenangkan pilkada Magetan 2013 setelah mengalahkan pasangan Nanik Karsini-Sugih Pramono dan pasangan Djoko Prabowo-Hartoto.

3.      Bupati Magetan dalam menggunakan kekuasaannya.
·         Kabupaten Magetan dibawah pimpinan Bupati Yosonegoro mengalami kehidupan yang tenang, semakin lama semakin ramai dan berkembang. Beliau sangat bijaksana dan berpandangan jauh. Mataram sebagai tanah kelahirannya tidak rela dijajah oleh kompeni Belanda. Beliau banyak mencurahkan perhatiannya pada kesejahteraan rakyat dan keamanan daerah Magetan. Beberapa tahun kemudian Magetan dilanda bencana alam kekurangan bahan makanan. Sehingga banyak timbul perampokan-perampokan. Kerena meluasnya berandal yang sulit diatasi, maka beliau memberanikan diri mohon bantuan ke pusat pemerintahan Mataram. Dari bantuan Mataram ini akhirnya situasi bisa diatasi dan keamanan daerah pulih kembali. Tidak lama kemudian beliau wafat, beliau beserta istrinya dimakamkan di makam Setono Gedong di desa Tambran Kecamatan Magetan.
·         Pembangunan di Magetan yang dapat dilaksanakan sejak tahun 1950 antara lain perbaikan jembatan dan gedung-gedung penting yang dibumi hanguskan pada saat agresi Belanda. Pasar kota Magetan selesai dibangun pada tahun 1951. Pada permulaan tahun 1952 yaitu awal mula dipimpinnya Bupati M. Machmud Notonindito dimulai pembangunan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan yang meliputi kantor Otonom, PUK, Kantor Pamong Praja, dilengkapi dengan ruang sidang DPRD, kantor Bupati Kepala Daerah dan kantor DPD. Setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, Pemerintah Kabupaten Magetan segera melakukan penyuluhan dan penerangan kepada seluruh penduduk sampai ke pelosok desa. Ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas dan rehabilitas pasca pemberontakan.
·         Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM, dinilai sebagai bupati yang sukses karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magetan pada 2009-2010 lebih tinggi dari pada IPM Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi bahkan Provinsi Jawa Timur. Dalam era kepemimpinannya tidak ada pembangunan fisik besar seperti masa Bupati Magetan sebelumnya, karena lebih menekankan kepada pemberdayaan masyarakat, pelayanan dasar, penanggulangan kemiskinan, mengurangi pengangguran, pendampingan dan sebagainya sesuai visi, misi dan program yang disampaikan ketika mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah.
Selain itu dia mendapat gelar Kanjeng Raden Arya (KRA) dari keraton Solo karena pengembangan seni budaya di Kabupaten Magetan terus meningkat di bawah pimpinannya. Banyaknya pagelaran seni budaya di Kabupaten Magetan menjadi salah satu faktor kriteria untuk mendapatkan gelar tersebut. Gelar seni budaya di Kabupaten Magetan itu salah satunya dapat dilihat dalam acara Sambang Desa yang rutin dilaksanakan setiap bulan.

4.      Level Kepemimpinan Bupati saat mengakhiri masa jabatannya.
Dari pembahasan diatas, maka ketiga Bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Magetan ini mengakhiri masa jabatan mereka di tingkat/level ketiga yaitu Production (Menghasilkan), karena ketiga Bupati tersebut pada masa  kepemimpinannya memilik prestasi dan kredibilitas yang telah diperbuat untuk daerahnya. Dan juga dapat dilihat pula hasil output dari program-program yang telah mereka kerjakan
.

5.      Pemimpin Daerah Anda Negarawan atau Politisi.
No
Nama
Negarawan/Politisi
Alasan
1.       
Raden Tumenggung Yosonegoro (R.T. Yosonegoro)
Negarawan
Beliau menjadi Bupati pertama Kabupaten Magetan karena diwisuda oleh kakeknya Basah Suryaningrat yaitu sesepuh keraton Mataram setelah menerima sebidang tanah yang diberikan Ki Ageng Mageti yang kemudian tanah baru tersebut di beri nama Magetan. Jadi bisa dikatakan beliau ini sebagai Bapak pendiri Kota Magetan.
2.       
M. Machmud Notonindito
Politisi
Beliau menjabat sebagai Bupati Magetan karena menggantikan Bupati yang sebelumnya yang diangkat sebagai residen di Bondowoso. Dari background sebelumnya, beliau juga aktif di pemerintahan sebagai Sekretaris Karesidenan Madiun.
3.       
Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM
Politisi
Beliau memenangkan pilkada Tahun 2008 kemudian pada tahun 2013 beliau juga memenangkan pilkada untuk periode berikutnya dengan partai pengusungnya. Kemudian pada tahun 2018 istri beliau Nanik Endang Rusmiati, S. Pd, M. Pd menjadi Wakil Bupati terpilih bersama pasangannya yaitu Dr. Drs. Suprawoto, SH, M. Si dengan parta pengusungnya yaitu Partai Demokrat, PPP, dan Partai Hanura.

SUMBER REFERNSI

Kepemimpinan Pemerintahan-Tugas 2


PERTANYAAN
1.     Tulislah nama Bupati/Kepala Daerah di daerah anda serta carilah background dari Bupati/Kepala Daerah tersebut!
2.      Bagaimana cara kerja Bupati/Kepala Daerah anda dari masa Orde Baru sampai Reformasi?
3.      Bagaimana perilaku politik Bupati/Kepala Daerah anda dalam menangkap masalah dan menawarkan solusi?
4.      Buatlah Essai mengenai seorang pemimpin dalam merebut dan mempertahankan kekuasaannya serta membayar janjinya dan memperhatikan partainya sekaligus konstituennya!
JAWABAN
1.      KEPALA DAERAH KABUPATEN MAGETAN

Pasangan Bupati dan Wakil Bupai Magetan terpilih yaitu Suprawoto dan Nanik Endang Rusminiarti (ProNa) dilantik Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soekarwo pada Senin, 24 September 2018 di Ruang Singasari Gedung Negara atau Gedung GRAHADI, Jl. Gubernur Surya No. 7, Surabaya, Jawa Timur.  Dr. Suprawoto merupakan Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang dan menekuni bakatnya di bidang tulis-menulis. Beliau meraih gelar Magister di Universitas Airlangga Surabaya. Orang nomor satu di Kabupaten Magetan ini selain mengamban tugasnya menjadi Bupati juga harus mengisi kolom tetap di sebuah media massa terbitan Kota Madiun, selain itu beliau juga mengemban kewajiban dan tanggung jawab menulis artikel di sebuah majalah bulanan berbahasa Jawa yaitu Panyebar Semangat yang terbit di Kota Surabaya. Karir pertamanya yaitu di Departemen Penerangan kemudian Pemprov Jawa Timur dan kemudian dipromosikan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebagai Sekretaris Jenderal Republik Indonesia periode 2014-2016. Selain menulis artikel di berbagai media massa, Suprawoto juga menulis sejumlah buku yang sebagian besar temanya yaitu tentang public relation di birokrasi pemerintah. Hal tersebut karena sebelum terjun ke dunia politik bapak tiga anak ini berkecimpung didunia birokrasi. Bahkan dalam wawancara di salah satu stasiun tv lokal, beliau mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada keinginan untuk menjadi Bupati. Namun banyak sekali rekan-rekan perantauannya yang mengharapkan ia kembali ke kampung halaman yaitu Kabupaten Magetan untuk membangun Kabupaten Magetan. Salah satu pendapat yang melumerkan hati Suprawoto  untuk kembali ke daerahnya yaitu dari seorang Ruslan Abdul Ghani yang mengatakan bahwa “pohon itu kuat jika akarnya kuat”, beliau mengatakan bahwa Pemerintah Pusat akan kuat jika Pemerintah Derahnya pun juga kuat. Hal inilah yang menjadi awal beliau bersedia kembali ke Magetan dan membawa Magetan kearah yang lebih baik.

2.      PERILAKU PEMIMPIN POLITIK DARI MASA ORDE BARU-REFORMASI
A.    Masa Orde Baru
·         Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan yang waktu itu (1968-1972) dipimpin oleh Boediman sebagai Bupati Kepala    Daerah lebih di titik beratkan pada stabilitas Daerah dan penataan administrasi pemerintahan. Kehidupan politik secara berangsur-angsur dapat dikendalikan. Hal ini ditandai dengan lancarnya perubahan KOKARMINDAGRI dan organisasi Karyawan Instansi lainnya menjadi KORPRI sebagai satu-satunya wadah pembinaan Pegawai Negeri Sipil diluar kedinasan, serta suksesnya penyelenggaraan Pemilu pertama di zaman Orde Baru tanggal 3 Juli 1971.
·         Pada periode 1974-1979, meskipun dari pelaksanaan Pelita tahap I sudah menunjukkan adanya perubahan kemajuan di beberapa segi kehidupan, namun masih belum mencapai akselerasi dan modernisasi pembangunan. Selain itu kondisi dan situasi daerah dipandang belum sepenuhnya aman dari gangguan sisa-sisa G30S/PKI. Maka dalam rangka pembersihan lingkungan aparat Pemerintah sesuai dengan Panca Krida Kabinet Pembangunan II, melalui Sub Direktorat Khusus dibentuk tim Sreening Daerah yang menjangkau sampai tingkat desa.
·         Pada periode 1979-1984, Bupati Magetan pada saat itu yaitu Drs. Bambang Koesbandono sering mengadakan ekspose atau release kegiatan pembangunan di Kabupaten Magetan melalui media massa baik press, melalui RRI ataupun TVRI karena hasil-hasil pembangunan yang semakin banyak dinikmati oleh masyarakat, stabilitas daerah menjadi semakin mantap dan pertumbuhan perekonomian masyarakat menunjukkan peningkatan. Karena Kabupaten Magetan dapat dikatakan ”Daerah Kantong” masih banyak yang belum mengenal Magetan diharapkan nama Magetan akan dikenal luas. Pada periode ini sasaran pembangunan di titik beratkan pada pemerataan pembanguanan.
·         Periode 1984-1989, Nama Magetan yang semakin dikenal dirasakan sebagai tantangan oleh drg. H.M. Sihabudin ketika menjabat sebagi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Magetan. Magetan harus dikenal bukan sekedar nama akan tetapi juga isinya, dalam arti pelaksanaan pembangunan dan kualitas hasil prestasinya. Selain itu juga pentingnya pemerataan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
B.     Masa Reformasi
·         2008-2013, 2013-2018 dengan Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM sebagai Bupati Magetan yang menjabat selama dua periode. Beliau dinilai sebagai Bupati yang sukses karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magetan pada 2009-1020 lebih tinggi dari IPM Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi bahkan Provinsi Jawa Timur, bahkan pada tahun 2009 APBD Magetan mengalami surplus Rp12,7 M dan pada tahun 2013 PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat. Dalam masa kepimpinannya banyak sekali prestasi yang diraih oleh Kabupaten Magetan, tak heran Bapak Sumanteri ini begitu dicintai oleh rakyatnya sehinga mampu mempertahankan jabatannya selama dua periode berturut-turut.

3.      PERILAKU PEMIMPIN POLITIK/KEPALA DAERAH DALAM MENANGKAP MASALAH DAN MENAWARKAN SOLUSI
·         Dalam masa kepemimpinan Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM Kabupaten Magetan memang mengalami perkembangan dan juga kemajuan yang sangat signifikan. Dalam masa kepimpinannya yang memasuki tahun ke-3 tidak ada pembangunan fisik besar seperti masa Bupati sebelumnya, hal tersebut karena beliau lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat, pelaynan dasar, penanggulangan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Hal tersebut dibuktikan melalui prestasi dan hasil kinerja dalam masa kepemimpinanya, yaitu sebagai berikut:
a.       Magetan Surplus Rp 12,7 M (2009)
b.      Jadi BLUD, RSUD Dr. Sayyidiman Magetan Terakreditasi (2009)
c.       Rp 5,78 Miliar dikucurkan ke 121 Koperasi Wanita (2010)
d.      Magetan alokasikan 79.0965 ton pupuk bersubsidi (2010)
e.       Program JPES (Jaring Pengaman Sosial) di Magetan diberikan kepada 25 desa (2010)
f.        Bupati Sumantri dianugerahi gelar Keraton Solo (2011)
g.      Pramuka Magetan raih rekor MURI (2011)
h.      Bupati: Kenaikan tarif PDAM, batal! (2011)
i.        Dua penghargaan nasional kesehatan berhasil direbut (2011)
j.        Magetan sabet Adhikarya Pangan Nusantara (2011)
k.      Bupati turunkan harga sumbangan baru PDAM (2012)
l.        Demi rakyat, Bupati tolak kenaikan BBM (2012)
m.    Sumantri Pembina terbaik Gotong Royong (2012)
n.      Magetan raih WTN (Wahana Tata Nugraha) Kategori Lalu Lintas  (2012)
o.      Adipura dan Adiwiyata diborong sekaligus (2012)
p.      Pertanian kembali diganjar penghargaan (2012)
q.      PAD Pariwisata meningkat (2013)
r.        Warga miskin Magetan dibantu RTLH Rp 6,11 M
Dari beberapa prestasi diatas memang banyak yang mengatakan kesuksesan Bupati Sumantri dalam membangun Magetan kearah yang lebih baik lagi.
·         Setelah satu tahun memimpin Kabupaten Magetan, Suprawoto terus gencar membenahi system birokrasi terutama dalam hal pelayanan public. Mengingat, lima tahun silam Kabupaten Magetan merupakan salah satu Kabupaten dengan pelayanan public terbaik se-Provinsi Jawa Timur. Selain itu beliau juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan terus mengkampanyekan pengurangan emisi gas buang dengan selalu mengayuh sepeda onthel dari rumah dinas menuju kantornya.
PEMIMPIN POLITIK DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAANNYA DAN MEMENUHI JANJINYA SERTA MEMPERHATIKAN PARTAINYA
Kepemimpinan politik dalam negara demokratis adalah sebuah rangkaian kemampuan, kecerdasan personal dan institusional dalam menggerakkan politik/kekuasaan bagi kepentingan masyarakat banyak. Definisi masyarakat menurut Harold J Lanski adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan seorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseoran atau kelompok lain. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (relationship) dalam artian bahwa ada satu pihak yang memimpin dan ada satu pihak yang diperinah, satu pihak yang memberi perintah dan satu pihak yang mentaati perintah. Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibat sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri. Carl J. Frederich mengatakan bahwa partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yan bersifat idiil maupun materiil.
Kepala daerah atau bisa juga disebut sebagai pemimpin politik memang terkadang harus mempertahankan kekuasannya. Namun dalam mempertahaankan kekuasaan juga harus berbading lurus dengan aktualisasi dirinya. Kepala derah sebagai pemimpin telah dipercaya oleh rakyatnya atau bawahannya untuk memimpin agar daerah tersebut menajdi lebih baik. Apabila Kepala Daerah tersebut ingin mempertahankan kekuasaannya atau menjadi Kepala Daerah selama dua periode misalnya maka mereka harus menjaga kepercayaan dari rakyatnya. Memenuhi semua keinginan rakyatnya, memberikan hak dan kewajiban rakyanya sebagai masyarakat, dan mewujdukan visi & misi yang telah dijanjikan sewaktu masa kampanye. Kepala Daerah sebagai perwakilan partai politik harus tetap menjaga kualitas partainya karena ia merupakan perwakilan partai yang akan mewakili rakyat sehingga perwakilan tersebut harus mempunyai karakter dan kepribadian yang baik serta mengerti etika-etika dan moral serta kepercayaan dari masyarakat.

SUMBER REFERENSI
Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama


Kepemimpinan Pemerintahan-Tugas 1


“5 LEVELS OF LEADERSHIP, BERGURU LEADERSHIP DARI JOHN C MAXWELL”
Hukum terpenting menurut John C Maxwell 21 Irrefutable Laws of leadership, yaitu “ The Law of the Lid” bahwa segala sesuatu dipengaruhi oleh kepemimpinan. Menurut the law of the lid kepemimpinan anada adalah batas organisasi yang anda pimpin. John kemudian membahas 5 (lima) tingkatan secara sistematis, sebagai berikut:
1.      Position à Menurut John Maxwell kepemimpinan level 1 adalah sebuah posisi yang baik untuk memulai, bukan posisi yang baik untuk menetap. Pada level ini orang-orang harus mengikuti atasannya karena kedudukan yang dimiliknya atau posisinya sebagai atasan.
2.      Permission à Pada level ini energi meningkat secara signifikan karena adanya keterkaitan hubungan yang baik antara atasan dan juga anggota timnya. Pada level ini, seorang pemimpin melakukan hal-hal seperti; a) mendengarkan dengan baik, dimana seorang pemimpin harus mampu mengenal karakteristik masing-masing timnya, b) melakukan observasi dengan baik terhadap timnya untuk membentuk budaya, karena budaya terbentuk oleh apa yang dilakukan dan apa yang dilakukan menentukan apa yang akan dicapai, c) melayani dengan baik seorang pemimpin bekerja sama dengan timnya untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Production à Pada kepemimpinan level ini adalah tentang “winning” dimana orang-orang mengikuti anda karena prestasi dan kredibilitas yang telah anda perbuat untuk organisasi anda sehingga dalam level ini seorang pemimpin melakukan hal-hal berikut; a) menjadi contoh, yaitu pemimpin sebagai “visual” dimana anggota tim akan mengikuti apa yang anda lakukan bukan apa yang anda katakan, b) memiliki kekuatan momentum, momentum dibangun atas prestasi dimana momentum ini 80% dapat memecahkan masalah jadi bukan seberapa besar masalah yang menentukan melainkan kecepatan dari momentum itu sendiri, c) menarik orang terbaik, bak sebuah magnet seorang pemimpin level 3 mampu menarik orang-orang hebat untuk masuk dalam timnya.
4.      People Development à Pada level ini orang-orang mengikuti anda atas apa yang anda perbuat kepada mereka. Pada level ini seorang pemimpin melakukan hal-hal baik sebagai berikut; a) merekrut dengan sangat baik, b) menempatkan sesorang diposisi yang tepat, c) mengembangkan orang dengan baik.
5.      Pinnacle à pada level ini orang mengikuti anda berdasarkan siapa anda dan bagaimana reputasi anda.

A.    Apa Perbedaan Mencolok Era Orde Baru dan Pasca Reformasi: Peran Birokrat dan Sukses Kepemimpinan Kepala Daerah?
Pada era orde baru, praktik KKN dan kepentingan penguasa seakan-akan menjadi perilaku para birokrat. Bahkan birokrasi yang berjalan di dalamnya seakan-akan dibangun untuk memperkuat para penguasa dan diibarakan sebagai kerajaan pejabat (Thoha, 2012). Memasuki era reformasi, tantangan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik adalah dengan mengatasi krisis kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik. Birokrasi pada masa Orde Baru menciptakan strategi politik korporatisme Negara yang bertujuan untuk mendukung penetrasinya ke dalam masyarakat, sekaligus dalam rangka mengontrol publik secara penuh. Korporatisme Negara merupakan sistem perwakilan kepentingan yang biasanya banyak diterapkan oleh rezim pemerintahan otoritarian. Pemerintahan masa reformasi dimulai dengan keinginan untuk membuat kondisi birokrasi yang baik (good govermence) seperti membuat undang-undang dan lembaga-lembaga yang mengatur para birokrat melaksanakan tugas dan fungsinya secara tepat. Kemudian dalam masa ini dikenal dua macam birokrasi yaitu birokrasi patrimonial dan birokrasi kapitalisme. Birokrasi patrimonial diartikan sebagai perekrutan orang ke dalam birokrasi didasarkan pada kedekatan hubungan personal yang mengabaikan kualitas individu, namun lebih memprioritaskan loyalitas kepada atasan. Yang kedua yaitu kapitalisme, disini para birokrat secara aktif terlibat dalam aktivitas bisnis yang berkaitan dengan pelayanan publik.
B.     Sukses Kepemimpinan Kepala Daerah dan Gaya Kepemimpinanya
1.      Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan Kepala Daerah yang sukses mengubah tatanan kota di Jawa Barat, hal itu karena beliau sempat belajar di negeri ginseng yaitu Korea dan kemudian menerapkan ilmu yang didapatnya. Gaya kepemimpinan yang santai dan merakyat serta gaul sangat lekat terhadap beliau. Bahkan ada beberapa film yang melibatkan dirinya untuk berperan dalam film tersebut. Bisa di katakan bahwa Bapak Ridwan Kamil ini merupakan Gubernurnya anak-anak milenial karena juga aktif di sosial media terutama Instagram dan kerap kali membalas komentar netijen yang curhat tentang masalah percintaan. Mungkin karena gaya kepemimpinan beliau inilah yang mengantarkan beliau yang semula menjadi Walikota hingga menjadi Gubernur.
2.      Tri Rismaharini Walikota Surabaya, beliau ini seorang Ibu Walikota yang sangat tegas terhadap masyarakatnya, dengan gaya kepemimpinannya yang sering marah-marah dan terlihat galak justru sukses membawa kota nya menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia. Ibu Risma ini merupakan kepala daerah yang sangat dicintai oleh rakyatnya karena sifat ramah dan mengayominya ke semua lapisan masyarakat sehingga mengantarkan Ibu Risma menjadi Walikota Surabaya selama dua periode hingga saat ini.

C.    Mengapa Tidak Semua Pejabat Naik Level Kepemimpinannya?
Seorang pejabat atau pemimpin mempunyai pribadai atau karakter yang berbeda-beda. Hal itulah yang menyebabkan beberapa pemimpin atau pejabat tidak mampu menaikkan level kepemimpinannya. Sebagai contoh, Bupati A mempunyai gaya kepemimpinan yang santai namun tegas sehingga mampu membawa daerah yang dipimpinnya lebih maju daripada daerah yang dipimpin oleh Bupati B yang mempunyai gaya kepemimpinan tegas dan otoriter misalnya. Dari contoh tersebut, terlihat pula bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin juga akan berpengaruh terhadap daerah yang dipimpinnya. Maka dari itu seorang pemimpin atau pejabat harus mempunyai kredibilitas yang baik dan juga prestasi yang baik untuk menaikkan level kepemimpinannya.


SUMBER REFERENSI


Selasa, 18 September 2018

Sebuah Tulisan Sederhana

UMM-Inn



UMM-Inn adalah sebuah hotel pendidikan pertama di Kabupaten Malang bahkan di Indonesia. Beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No. 1, Dau, Kabupaten Malang 65151 Jawa Timur.  Konsep awal didirikannya hotel ini adalah ditujukan untuk pengadaan akomodasi untuk kalangan civitas Akademika UMM. Konsepnya pun diadaptasi dari hotel pendidikan di University of New York dan harvard Univerity AS. Hotel ini berada 3 mil dari pusat Kota Malang dan dekat dengan Kota Batu. Pada tanggal 25 Juni 2005 Hotel University Inn telah diresmikan oleh Bapak Bupati Malang Sujud Pribadi dan dibuka untuk umum. 


UMM Bookstore 



UMM Bookstore diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2005, sebagai salah satu unit usaha Universitas Muhammadiyah Malang. sSampai saat ini bookstore ini memiliki 3 divisi diantaranya adalah divisi buku, divisi stationery, dan divisi komputer. Selain itu bebrapa waktu lalu Bookstore UMM mengembangkan divisi baru yang bekerjasama dengan pihak perorangan dengan membentuk suatu usaha yang dinami pusat souvenir UMM. Tiga divisi yang sudah dimiliki oleh Bookstore UMM ini berada satu lantai dengan dispaly sayng dibagi sebelah barat untuk divisi alat tulis dan sebelah timur untuk divisi bku dan komputer.



Rumah Sakit Umum 
Universitas Muhammadiyah Malang 



Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang mulai dibangun pada tahun 2009 yang lalu. Setelah mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Kota Malang melalui unit pelayanan terpadu perizinan nomor: 180/05989/IMB/421.032/2009 maka dilaksanakanlah proses pembangunan rumah sakit ini.  Setelah itu pada bulan Oktober 2012 yang lalu mendapatkan izin Mendirikan Rumah Sakit dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dengan nomor: 503.1/83/421.301/2012 kemudian tanggal 23 Juni 2013 rumah sakit ini mendapatkan Izin operasional Rumah Sakit Sementara dengan nomor: 180/0006/10RS/421.302/2013.

Pada tanggal 17 Juni 2014 Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-5 yaitu Hj. Megawati Soekarno Putri. Rumah sakit ini merupakan sarana penunjang pendidikan sekaligus salah satu profit center dari Universitas Muhammadiyah Malang. Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang menusung motto "pelayananku, pengabdianku". 


Sengkaling Kuliner 


Sengkaling Kuliner yang beralamatkan di Jl. Raya Sengkaling, Sengkaling, Mulyoagung, Dau, Malang Jawa Timur ini merupakan salah satu unit bisnis yang dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Malang yang jaraknya sekitar 10 km dari pusat Kota Malang. Sengkaling Food Festival (SFF) merupakan icon wisata baru yang ada di lingkup Taman Rekreasi Sengkaling. SFF menempati areal seluas 3 hektar didepan Taman Rekreasi Sengkaling. Didukung dengan areal parkir yang begitu luas dan tata pengelolaan yang baik, mampu menampung ratusan kendaraan sehingga diharapakn para pengunjung merasa lebih aman. 

Sebagai pusat wisata terbesar di Jawa Timur, Sengkaling Kuliner menyediakan ratusan tenant yang menyajikan berbagai menu masakan dan olahan yang berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau. SFF sendiri buka setiap hari mulai pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.