PERTANYAAN
1. Tulislah
nama Bupati/Kepala Daerah di daerah anda serta carilah background dari Bupati/Kepala
Daerah tersebut!
2. Bagaimana
cara kerja Bupati/Kepala Daerah anda dari masa Orde Baru sampai Reformasi?
3. Bagaimana
perilaku politik Bupati/Kepala Daerah anda dalam menangkap masalah dan
menawarkan solusi?
4. Buatlah
Essai mengenai seorang pemimpin dalam merebut dan mempertahankan kekuasaannya
serta membayar janjinya dan memperhatikan partainya sekaligus konstituennya!
JAWABAN
1.
KEPALA
DAERAH KABUPATEN MAGETAN
Pasangan Bupati dan Wakil Bupai Magetan terpilih yaitu
Suprawoto dan Nanik Endang Rusminiarti (ProNa) dilantik Gubernur Provinsi Jawa
Timur, Soekarwo pada Senin, 24 September 2018 di Ruang Singasari Gedung Negara
atau Gedung GRAHADI, Jl. Gubernur Surya No. 7, Surabaya, Jawa Timur. Dr. Suprawoto merupakan Doktor lulusan
Universitas Brawijaya Malang dan menekuni bakatnya di bidang tulis-menulis.
Beliau meraih gelar Magister di Universitas Airlangga Surabaya. Orang nomor
satu di Kabupaten Magetan ini selain mengamban tugasnya menjadi Bupati juga
harus mengisi kolom tetap di sebuah media massa terbitan Kota Madiun, selain
itu beliau juga mengemban kewajiban dan tanggung jawab menulis artikel di
sebuah majalah bulanan berbahasa Jawa yaitu Panyebar Semangat yang terbit di
Kota Surabaya. Karir pertamanya yaitu di Departemen Penerangan kemudian Pemprov
Jawa Timur dan kemudian dipromosikan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemkominfo) sebagai Sekretaris Jenderal Republik Indonesia periode 2014-2016.
Selain menulis artikel di berbagai media massa, Suprawoto juga menulis sejumlah
buku yang sebagian besar temanya yaitu tentang public relation di birokrasi
pemerintah. Hal tersebut karena sebelum terjun ke dunia politik bapak tiga anak
ini berkecimpung didunia birokrasi. Bahkan dalam wawancara di salah satu
stasiun tv lokal, beliau mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada keinginan untuk
menjadi Bupati. Namun banyak sekali rekan-rekan perantauannya yang mengharapkan
ia kembali ke kampung halaman yaitu Kabupaten Magetan untuk membangun Kabupaten
Magetan. Salah satu pendapat yang melumerkan hati Suprawoto untuk kembali ke daerahnya yaitu dari seorang
Ruslan Abdul Ghani yang mengatakan bahwa “pohon
itu kuat jika akarnya kuat”, beliau mengatakan bahwa Pemerintah Pusat akan
kuat jika Pemerintah Derahnya pun juga kuat. Hal inilah yang menjadi awal
beliau bersedia kembali ke Magetan dan membawa Magetan kearah yang lebih baik.
2.
PERILAKU
PEMIMPIN POLITIK DARI MASA ORDE BARU-REFORMASI
A. Masa
Orde Baru
·
Penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pembangunan di Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan yang waktu itu (1968-1972)
dipimpin oleh Boediman sebagai Bupati Kepala Daerah lebih di
titik beratkan pada stabilitas Daerah dan penataan administrasi pemerintahan. Kehidupan politik secara berangsur-angsur
dapat dikendalikan. Hal ini ditandai dengan lancarnya perubahan KOKARMINDAGRI
dan organisasi Karyawan Instansi lainnya menjadi KORPRI sebagai satu-satunya
wadah pembinaan Pegawai Negeri Sipil diluar kedinasan, serta suksesnya
penyelenggaraan Pemilu pertama di zaman Orde Baru tanggal 3 Juli 1971.
·
Pada periode 1974-1979, meskipun
dari pelaksanaan Pelita tahap I sudah menunjukkan adanya perubahan kemajuan di
beberapa segi kehidupan, namun masih belum mencapai akselerasi dan modernisasi
pembangunan. Selain itu kondisi dan situasi daerah dipandang belum sepenuhnya
aman dari gangguan sisa-sisa G30S/PKI. Maka dalam rangka pembersihan lingkungan
aparat Pemerintah sesuai dengan Panca Krida Kabinet Pembangunan II, melalui Sub
Direktorat Khusus dibentuk tim Sreening Daerah yang menjangkau sampai tingkat
desa.
·
Pada periode 1979-1984, Bupati Magetan pada saat itu yaitu Drs. Bambang
Koesbandono sering mengadakan ekspose atau release kegiatan pembangunan di
Kabupaten Magetan melalui media massa baik press, melalui RRI ataupun TVRI karena
hasil-hasil
pembangunan yang semakin banyak dinikmati oleh masyarakat, stabilitas daerah
menjadi semakin mantap dan pertumbuhan perekonomian masyarakat menunjukkan
peningkatan. Karena Kabupaten Magetan dapat dikatakan ”Daerah Kantong” masih
banyak yang belum mengenal Magetan diharapkan
nama Magetan akan dikenal luas. Pada periode ini sasaran pembangunan di titik
beratkan pada pemerataan pembanguanan.
·
Periode 1984-1989, Nama
Magetan yang semakin dikenal dirasakan sebagai tantangan oleh drg. H.M.
Sihabudin ketika menjabat sebagi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Magetan.
Magetan harus dikenal bukan sekedar nama akan tetapi juga isinya, dalam arti
pelaksanaan pembangunan dan kualitas hasil prestasinya. Selain itu juga
pentingnya pemerataan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
B. Masa
Reformasi
·
2008-2013, 2013-2018 dengan Drs. H. KRA
Sumantri Noto Adinagoro, MM sebagai Bupati Magetan yang menjabat selama dua
periode. Beliau dinilai sebagai Bupati yang sukses karena Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Magetan pada 2009-1020 lebih tinggi dari IPM Kabupaten
Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi bahkan Provinsi Jawa Timur, bahkan pada tahun
2009 APBD Magetan mengalami surplus Rp12,7 M dan pada tahun 2013 PAD
(Pendapatan Asli Daerah) meningkat. Dalam masa kepimpinannya banyak sekali
prestasi yang diraih oleh Kabupaten Magetan, tak heran Bapak Sumanteri ini
begitu dicintai oleh rakyatnya sehinga mampu mempertahankan jabatannya selama
dua periode berturut-turut.
3.
PERILAKU
PEMIMPIN POLITIK/KEPALA DAERAH DALAM MENANGKAP MASALAH DAN MENAWARKAN SOLUSI
·
Dalam masa kepemimpinan Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM
Kabupaten Magetan memang mengalami perkembangan dan juga kemajuan yang sangat
signifikan. Dalam masa kepimpinannya yang memasuki tahun ke-3 tidak ada
pembangunan fisik besar seperti masa Bupati sebelumnya, hal tersebut karena
beliau lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat, pelaynan dasar,
penanggulangan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Hal tersebut dibuktikan
melalui prestasi dan hasil kinerja dalam masa kepemimpinanya, yaitu sebagai
berikut:
a. Magetan
Surplus Rp 12,7 M (2009)
b. Jadi
BLUD, RSUD Dr. Sayyidiman Magetan Terakreditasi (2009)
c. Rp
5,78 Miliar dikucurkan ke 121 Koperasi Wanita (2010)
d. Magetan
alokasikan 79.0965 ton pupuk bersubsidi (2010)
e. Program
JPES (Jaring Pengaman Sosial) di Magetan diberikan kepada 25 desa (2010)
f.
Bupati Sumantri dianugerahi gelar Keraton
Solo (2011)
g. Pramuka
Magetan raih rekor MURI (2011)
h. Bupati:
Kenaikan tarif PDAM, batal! (2011)
i.
Dua penghargaan nasional kesehatan
berhasil direbut (2011)
j.
Magetan sabet Adhikarya Pangan Nusantara
(2011)
k. Bupati
turunkan harga sumbangan baru PDAM (2012)
l.
Demi rakyat, Bupati tolak kenaikan BBM
(2012)
m. Sumantri
Pembina terbaik Gotong Royong (2012)
n. Magetan
raih WTN (Wahana Tata Nugraha) Kategori Lalu Lintas (2012)
o. Adipura
dan Adiwiyata diborong sekaligus (2012)
p. Pertanian
kembali diganjar penghargaan (2012)
q. PAD
Pariwisata meningkat (2013)
r.
Warga miskin Magetan dibantu RTLH Rp 6,11
M
Dari beberapa prestasi diatas memang
banyak yang mengatakan kesuksesan Bupati Sumantri dalam membangun Magetan
kearah yang lebih baik lagi.
·
Setelah satu tahun memimpin Kabupaten
Magetan, Suprawoto terus gencar
membenahi system birokrasi terutama dalam hal pelayanan public. Mengingat, lima
tahun silam Kabupaten Magetan merupakan salah satu Kabupaten dengan pelayanan
public terbaik se-Provinsi Jawa Timur. Selain itu beliau juga mengajak
masyarakat untuk hidup sehat dan terus mengkampanyekan pengurangan emisi gas
buang dengan selalu mengayuh sepeda onthel dari rumah dinas menuju kantornya.
PEMIMPIN
POLITIK DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAANNYA DAN MEMENUHI JANJINYA SERTA
MEMPERHATIKAN PARTAINYA
Kepemimpinan politik dalam negara
demokratis adalah sebuah rangkaian kemampuan, kecerdasan personal dan
institusional dalam menggerakkan politik/kekuasaan bagi kepentingan masyarakat
banyak. Definisi masyarakat menurut Harold
J Lanski adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk
mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka. Sedangkan kekuasaan adalah
kemampuan seorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku
seseoran atau kelompok lain. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan
(relationship) dalam artian bahwa ada satu pihak yang memimpin dan ada satu
pihak yang diperinah, satu pihak yang memberi perintah dan satu pihak yang
mentaati perintah. Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibat sesuai
dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri. Carl J. Frederich mengatakan
bahwa partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi
pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota
partainya kemanfaatan yan bersifat idiil maupun materiil.
Kepala daerah atau bisa juga disebut
sebagai pemimpin politik memang terkadang harus mempertahankan kekuasannya.
Namun dalam mempertahaankan kekuasaan juga harus berbading lurus dengan
aktualisasi dirinya. Kepala derah sebagai pemimpin telah dipercaya oleh
rakyatnya atau bawahannya untuk memimpin agar daerah tersebut menajdi lebih
baik. Apabila Kepala Daerah tersebut ingin mempertahankan kekuasaannya atau
menjadi Kepala Daerah selama dua periode misalnya maka mereka harus menjaga kepercayaan
dari rakyatnya. Memenuhi semua keinginan rakyatnya, memberikan hak dan
kewajiban rakyanya sebagai masyarakat, dan mewujdukan visi & misi yang
telah dijanjikan sewaktu masa kampanye. Kepala Daerah sebagai perwakilan partai
politik harus tetap menjaga kualitas partainya karena ia merupakan perwakilan
partai yang akan mewakili rakyat sehingga perwakilan tersebut harus mempunyai
karakter dan kepribadian yang baik serta mengerti etika-etika dan moral serta
kepercayaan dari masyarakat.
SUMBER REFERENSI
Budiardjo,
Miriam. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama