Sabtu, 26 Oktober 2019

Kepemimpinan Pemerintahan-Tugas 2


PERTANYAAN
1.     Tulislah nama Bupati/Kepala Daerah di daerah anda serta carilah background dari Bupati/Kepala Daerah tersebut!
2.      Bagaimana cara kerja Bupati/Kepala Daerah anda dari masa Orde Baru sampai Reformasi?
3.      Bagaimana perilaku politik Bupati/Kepala Daerah anda dalam menangkap masalah dan menawarkan solusi?
4.      Buatlah Essai mengenai seorang pemimpin dalam merebut dan mempertahankan kekuasaannya serta membayar janjinya dan memperhatikan partainya sekaligus konstituennya!
JAWABAN
1.      KEPALA DAERAH KABUPATEN MAGETAN

Pasangan Bupati dan Wakil Bupai Magetan terpilih yaitu Suprawoto dan Nanik Endang Rusminiarti (ProNa) dilantik Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soekarwo pada Senin, 24 September 2018 di Ruang Singasari Gedung Negara atau Gedung GRAHADI, Jl. Gubernur Surya No. 7, Surabaya, Jawa Timur.  Dr. Suprawoto merupakan Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang dan menekuni bakatnya di bidang tulis-menulis. Beliau meraih gelar Magister di Universitas Airlangga Surabaya. Orang nomor satu di Kabupaten Magetan ini selain mengamban tugasnya menjadi Bupati juga harus mengisi kolom tetap di sebuah media massa terbitan Kota Madiun, selain itu beliau juga mengemban kewajiban dan tanggung jawab menulis artikel di sebuah majalah bulanan berbahasa Jawa yaitu Panyebar Semangat yang terbit di Kota Surabaya. Karir pertamanya yaitu di Departemen Penerangan kemudian Pemprov Jawa Timur dan kemudian dipromosikan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebagai Sekretaris Jenderal Republik Indonesia periode 2014-2016. Selain menulis artikel di berbagai media massa, Suprawoto juga menulis sejumlah buku yang sebagian besar temanya yaitu tentang public relation di birokrasi pemerintah. Hal tersebut karena sebelum terjun ke dunia politik bapak tiga anak ini berkecimpung didunia birokrasi. Bahkan dalam wawancara di salah satu stasiun tv lokal, beliau mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada keinginan untuk menjadi Bupati. Namun banyak sekali rekan-rekan perantauannya yang mengharapkan ia kembali ke kampung halaman yaitu Kabupaten Magetan untuk membangun Kabupaten Magetan. Salah satu pendapat yang melumerkan hati Suprawoto  untuk kembali ke daerahnya yaitu dari seorang Ruslan Abdul Ghani yang mengatakan bahwa “pohon itu kuat jika akarnya kuat”, beliau mengatakan bahwa Pemerintah Pusat akan kuat jika Pemerintah Derahnya pun juga kuat. Hal inilah yang menjadi awal beliau bersedia kembali ke Magetan dan membawa Magetan kearah yang lebih baik.

2.      PERILAKU PEMIMPIN POLITIK DARI MASA ORDE BARU-REFORMASI
A.    Masa Orde Baru
·         Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kabupaten Daerah Tingkat II Magetan yang waktu itu (1968-1972) dipimpin oleh Boediman sebagai Bupati Kepala    Daerah lebih di titik beratkan pada stabilitas Daerah dan penataan administrasi pemerintahan. Kehidupan politik secara berangsur-angsur dapat dikendalikan. Hal ini ditandai dengan lancarnya perubahan KOKARMINDAGRI dan organisasi Karyawan Instansi lainnya menjadi KORPRI sebagai satu-satunya wadah pembinaan Pegawai Negeri Sipil diluar kedinasan, serta suksesnya penyelenggaraan Pemilu pertama di zaman Orde Baru tanggal 3 Juli 1971.
·         Pada periode 1974-1979, meskipun dari pelaksanaan Pelita tahap I sudah menunjukkan adanya perubahan kemajuan di beberapa segi kehidupan, namun masih belum mencapai akselerasi dan modernisasi pembangunan. Selain itu kondisi dan situasi daerah dipandang belum sepenuhnya aman dari gangguan sisa-sisa G30S/PKI. Maka dalam rangka pembersihan lingkungan aparat Pemerintah sesuai dengan Panca Krida Kabinet Pembangunan II, melalui Sub Direktorat Khusus dibentuk tim Sreening Daerah yang menjangkau sampai tingkat desa.
·         Pada periode 1979-1984, Bupati Magetan pada saat itu yaitu Drs. Bambang Koesbandono sering mengadakan ekspose atau release kegiatan pembangunan di Kabupaten Magetan melalui media massa baik press, melalui RRI ataupun TVRI karena hasil-hasil pembangunan yang semakin banyak dinikmati oleh masyarakat, stabilitas daerah menjadi semakin mantap dan pertumbuhan perekonomian masyarakat menunjukkan peningkatan. Karena Kabupaten Magetan dapat dikatakan ”Daerah Kantong” masih banyak yang belum mengenal Magetan diharapkan nama Magetan akan dikenal luas. Pada periode ini sasaran pembangunan di titik beratkan pada pemerataan pembanguanan.
·         Periode 1984-1989, Nama Magetan yang semakin dikenal dirasakan sebagai tantangan oleh drg. H.M. Sihabudin ketika menjabat sebagi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Magetan. Magetan harus dikenal bukan sekedar nama akan tetapi juga isinya, dalam arti pelaksanaan pembangunan dan kualitas hasil prestasinya. Selain itu juga pentingnya pemerataan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
B.     Masa Reformasi
·         2008-2013, 2013-2018 dengan Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM sebagai Bupati Magetan yang menjabat selama dua periode. Beliau dinilai sebagai Bupati yang sukses karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magetan pada 2009-1020 lebih tinggi dari IPM Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi bahkan Provinsi Jawa Timur, bahkan pada tahun 2009 APBD Magetan mengalami surplus Rp12,7 M dan pada tahun 2013 PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat. Dalam masa kepimpinannya banyak sekali prestasi yang diraih oleh Kabupaten Magetan, tak heran Bapak Sumanteri ini begitu dicintai oleh rakyatnya sehinga mampu mempertahankan jabatannya selama dua periode berturut-turut.

3.      PERILAKU PEMIMPIN POLITIK/KEPALA DAERAH DALAM MENANGKAP MASALAH DAN MENAWARKAN SOLUSI
·         Dalam masa kepemimpinan Drs. H. KRA Sumantri Noto Adinagoro, MM Kabupaten Magetan memang mengalami perkembangan dan juga kemajuan yang sangat signifikan. Dalam masa kepimpinannya yang memasuki tahun ke-3 tidak ada pembangunan fisik besar seperti masa Bupati sebelumnya, hal tersebut karena beliau lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat, pelaynan dasar, penanggulangan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Hal tersebut dibuktikan melalui prestasi dan hasil kinerja dalam masa kepemimpinanya, yaitu sebagai berikut:
a.       Magetan Surplus Rp 12,7 M (2009)
b.      Jadi BLUD, RSUD Dr. Sayyidiman Magetan Terakreditasi (2009)
c.       Rp 5,78 Miliar dikucurkan ke 121 Koperasi Wanita (2010)
d.      Magetan alokasikan 79.0965 ton pupuk bersubsidi (2010)
e.       Program JPES (Jaring Pengaman Sosial) di Magetan diberikan kepada 25 desa (2010)
f.        Bupati Sumantri dianugerahi gelar Keraton Solo (2011)
g.      Pramuka Magetan raih rekor MURI (2011)
h.      Bupati: Kenaikan tarif PDAM, batal! (2011)
i.        Dua penghargaan nasional kesehatan berhasil direbut (2011)
j.        Magetan sabet Adhikarya Pangan Nusantara (2011)
k.      Bupati turunkan harga sumbangan baru PDAM (2012)
l.        Demi rakyat, Bupati tolak kenaikan BBM (2012)
m.    Sumantri Pembina terbaik Gotong Royong (2012)
n.      Magetan raih WTN (Wahana Tata Nugraha) Kategori Lalu Lintas  (2012)
o.      Adipura dan Adiwiyata diborong sekaligus (2012)
p.      Pertanian kembali diganjar penghargaan (2012)
q.      PAD Pariwisata meningkat (2013)
r.        Warga miskin Magetan dibantu RTLH Rp 6,11 M
Dari beberapa prestasi diatas memang banyak yang mengatakan kesuksesan Bupati Sumantri dalam membangun Magetan kearah yang lebih baik lagi.
·         Setelah satu tahun memimpin Kabupaten Magetan, Suprawoto terus gencar membenahi system birokrasi terutama dalam hal pelayanan public. Mengingat, lima tahun silam Kabupaten Magetan merupakan salah satu Kabupaten dengan pelayanan public terbaik se-Provinsi Jawa Timur. Selain itu beliau juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan terus mengkampanyekan pengurangan emisi gas buang dengan selalu mengayuh sepeda onthel dari rumah dinas menuju kantornya.
PEMIMPIN POLITIK DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAANNYA DAN MEMENUHI JANJINYA SERTA MEMPERHATIKAN PARTAINYA
Kepemimpinan politik dalam negara demokratis adalah sebuah rangkaian kemampuan, kecerdasan personal dan institusional dalam menggerakkan politik/kekuasaan bagi kepentingan masyarakat banyak. Definisi masyarakat menurut Harold J Lanski adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan seorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseoran atau kelompok lain. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (relationship) dalam artian bahwa ada satu pihak yang memimpin dan ada satu pihak yang diperinah, satu pihak yang memberi perintah dan satu pihak yang mentaati perintah. Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibat sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri. Carl J. Frederich mengatakan bahwa partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yan bersifat idiil maupun materiil.
Kepala daerah atau bisa juga disebut sebagai pemimpin politik memang terkadang harus mempertahankan kekuasannya. Namun dalam mempertahaankan kekuasaan juga harus berbading lurus dengan aktualisasi dirinya. Kepala derah sebagai pemimpin telah dipercaya oleh rakyatnya atau bawahannya untuk memimpin agar daerah tersebut menajdi lebih baik. Apabila Kepala Daerah tersebut ingin mempertahankan kekuasaannya atau menjadi Kepala Daerah selama dua periode misalnya maka mereka harus menjaga kepercayaan dari rakyatnya. Memenuhi semua keinginan rakyatnya, memberikan hak dan kewajiban rakyanya sebagai masyarakat, dan mewujdukan visi & misi yang telah dijanjikan sewaktu masa kampanye. Kepala Daerah sebagai perwakilan partai politik harus tetap menjaga kualitas partainya karena ia merupakan perwakilan partai yang akan mewakili rakyat sehingga perwakilan tersebut harus mempunyai karakter dan kepribadian yang baik serta mengerti etika-etika dan moral serta kepercayaan dari masyarakat.

SUMBER REFERENSI
Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama